AL JABRIYAH
الجَبْــــــرِيَة
1.
المُطَّــرِيَة (AL-MUTTHORIYAH)
قَالُـوْا لَافِعْلَ
لِلْأَدَمِيِّ بَلِ اللهُ يَـفْعَـــــــلُ الْكُــلَّ {تفســــــــــــــــير
القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa : manusia tidak
mempunyai tindakan, semua tindakan yang terlihat mata itu perbuatan Allah.
Menurut
ASWAJA :
Manusia diberi kemampuan oleh Allah namun
semua itu hanya titipan. Semua tindakan manusia disandari kekuasaan Allah.
2.
الأَفْعَالِيَة (AL-AF’ALIYAH)
قَالُـوْا
لَنَاأَفْــعَالٌ وَلَكِنْ لَااسْتِـطَاعَةَ لَنَافِيْـهَا وَإِنَّــــمَا نَحْنُ
كَالْبَهَائِمِ نُقَادُ بِالْحَبْــلِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص
١٦٣}
Berkeyakinan bahwa : manusia
memiliki pekerjaan, tapi tidak punya kemampuan, manusia seperti hewan yang dituntun memakai tali.
Menurut ASWAJA :
Kita mempunyai kemampuan, namun semua itu
hanya titipan Allah , kita hanya sebagai alat perwujudan apa saja yang
dititipkan Allah kepada kita.
3.
المَفْـــرُوْغِيَة (AL-MAFRUGHIYAH)
كُلُّ الْأَشْيَاءِ
قَدْخُلِــقَتْ وَالْآنَ لَايُخْــلَقُ شَيْــئٌ {تفســــــــــــــــير القرطبى،
جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa :
semua perkara sudah dibuat Allah dan sekarang Allah tidak membuat
apa-apa(nanggur/pensiun).
Menurut ASWAJA :
Allah tetep membuat apa saja yang dikehendaki misalnya ; perbuatan
yang kita lakukan setiap harinya.
وَاللّهُ خَلَقَكُمْ
وَمَــا تَعْمَلُــوْنَ ﴿الصـــــــافات
: ۹٦﴾
Artinya : “Allah yang telah menciptakanmu dan
apa yang kamu perbuat”.
Semua pekerjaan manusia itu dibuat Allah, hanyasaja manusia
diberi kemampuan, jadi manusia hanyalah sebagai lalu lintas pekerjaan Allah.
4.
النَّجَّــارِيَة (AN-NAJARIYAH)
زَعَمَتْ أَنَّ اللهَ
تَعَالَى يُعَذِّبُ النَّاسَ عَلَى فِعْلْــهِ لَاعَلَى فِعْلِــهِمْ
{تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa
: Allah menyiksa manusia karena perbuatan Allah sendiri bukan karena
perbuatan manusia.
Menurut ASWAJA :
Allah menyiksa manusia karena kesalahan para
manusia karena Allah tidak akan mendholimi pada siapapun.
أَلَا اِنَّ
الظَّاِلـمِيْنَ فِى عَذَابٍ مُّقِيْــــمٍ وَّاِنَّ الظَّالِمِيْنَ لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِييْمٌ وَمَارَبُّكَ بِظَـلَّامٍ لِّلْعَبِيْــدِ
5.
المَنَّانِيَــة (AL-MANNANIYAH)
قَالُـوْا عَلَيْكَ بِمَا
يَخْطُـــرُ بِقَلْبِــكَ فَافْعَلْ مَا تَوَسَّمْتَ مِنْهُ الْخَيْـــــرَ {تفســــــــــــــــير
القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa : kamu sekalian supaya menetapkan/melakukan
apa saja yang tersirat dihati yang kamu anggap bagus.
Menurut ASWAJA :
Sesuatu yang tersirat dihati ada yang baik dan ada yang
buruk.
KHOTIR/ KATA HATI ADA 4 :
1. KHOTIR
ROHMANI adalah khotir (kata hati) yang datangnya dari Allah langsung.
Tandanya khotir tersebut tidak bisa dicegah
menggunakan apapun, dan pasti berupa perkara yang baik.
2 .KHOTIR
MALAKI adalah khotir yang datangnya
dari Malaikat yang menjadi delegasi/diperintah Allah.
Tandanya bila akan melakukan khotir tersebut masih
ada ketergantungan dan pasti berupa perkara yang baik.
3. KHOTIR
SYAITHONI adalah khotir yang datangnya dari Syaitan dan pasti berupa
kejelekan.
4. KHOTIR
NAFSI adalah khotir yang datangnya dari watak / keinginan yang timbul dari
diri sendiri bisa berupa barang yang baik dan bisa berupa barang yang jelek.
6.
الكَسْبِــــيَة (AL-KASBIYAH)
قَالُـوْا لَايَكْتَسِبُ
الْعَبْدُ ثَوَابًا وَلَاعِقَــابًا {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan
bahwa : manusia itu tidak bisa mencari pahala dan tidak bisa mencari siksa.
Menurut
ASWAJA :
Manusia bisa mencari pahala dan juga bisa
mendapat siksaan sesuai dengan amalnya.
وَاِنْ تُــؤْمِنُــوْا
وَتَـــتَّــقُــوْا فَلَكُمْ اَجْــرٌ عَــظِيْــــمٌ ﴿ال
عــمـــران : ۱۷۹﴾
Artinya +- :
“
jika kamu beriman dan bertaqwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar”.
مَنْ يَّعْمَلْ
سُـــوْءًا يُجْـــزَ بِهِ ﴿النســــــاء
: ١٢٣﴾
Artinya +- :
“ barang siapa mengerjakan kejahatan,
niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu”.
7.
السَّــــابِقِيَة (AS-SABIQIYAH)
قَالُـوْامَنْ شَاءَ
فَالْيَــعْمَلْ وَمَنْ شَاءَ فَلَا يَعْمَلْ فَإِنَّ السَّـعِيْـــــدَ
لَاتَضُــــرُّهُ ذُنُـــوْبُهُ وَالشَّقٰى لَا يَنْــفَعُ بِــرُّهُ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa
: orang itu bisa bertindak semaunya, karena orang yang sudah ditaqdir menjadi
orang yang beruntung maka bertindak jelekpun tidak ada bahaya baginya dan orang
yang ditaqdir celaka maka bertindak kebaikanpun juga tidak ada manfaatnya.
Menurut
ASWAJA :
Orang
hidup di dunia ini sudah ada aturannya, Siapa orang yang patuh perintah
Allah bakal mendapat pahala dan siapa orang yang melanggar aturan Allah akan mendapat
siksa dan masuk neraka, bejo (keberuntungan) dan ciloko (kecelakaan)
memang sudah ditakdir Allah, tapi manusia diberi usaha untuk menjadi orang yang
bejo(beruntung) /ciloko.
8.
الحُـبِّــــــيَة (AL-CHUBBIYAH)
قَالُـوْا مَنْ
شَـــرِبَ كَأْسَ مَحَبَّةِ اللهِ تَعَالَى سَقَطَتْ عَنْهُ
عِبَادَةُالْأَرْكَــانِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa :
orang yang minum gelas berisi cinta kepada Allah (orang yang sudah sangat cinta
kepada Allah) maka gugurlah kewajiban ibadah anggota badannya.
contoh : tidak perlu sholat karena hatinya sudah
cinta pada Allah.
Menurut
ASWAJA :
Orang yang sudah cinta kepada Allah
tetap wajib melakukan ibadah anggota badannya, seperti : sholat,zakat,puasa
haji dan lain-lain.
إِذَاتَـــرَكَ
الرَّجُلُ فَـــرِيْـــضَةً وَاحِـــدَةً مُتَعَمِّدًا كُتِبَ اسْمُـــــهُ عَلَى
بَابِ النَّارِ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ لَابُدَّ مِنْ دُخُــــوْلِ النَّارِ
(ذكــــره السحـــيمى)
Artinya +- :
“ Jika ada
seseorang yang meninggalkan sholat fardhu satu kali dengan disengaja (tanpa
udzur), maka namanya akan ditulis di atas pintu neraka “ fulan bin fulan”
harus masuk neraka”.
+ itu baru satu sholat, bayangkan bila sampai beberapa sholat yang
ditinggalkan bahkan samapi bertahun-tahun. نعــوذ
بالله من ذلك .
+ selama akal masih ada tetap wajib sholat.
9.
الخَــوْفِيَة (AL-KHOUFIYAH)
قَالُـوْا مَنْ أَحَبَّ
اللهَ تَعَالَى لَمْ يَسْـــعَهُ أَنْ يَّخَافَهُ لِأَنَّ الْحَبِيْــبَ
لَايَخَــافُ حَبِيْبَهُ
{تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkyakinan bahwa
:siapa orang yang sudah cinta kepada Allah
tidak boleh punya rasa takut kepada Allah, sebab orang yang mencintai tidak
boleh takut dengan orang yang dicintai.
Menurut ASWAJA :
Orang yang cinta kepada Allah harus
disertai rasa takut kepada Allah.Siapa orang tidak punya rasa takut pasti akan berkelakuan
buruk/meremehkan.
Seorang hamba harus punya rasa takut kepada
Tuhannya, agar mentaati perintah-perintahNya semampunya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya.
Contoh : istri pada suami, walaupun cinta tetap
harus punya rasa takut walaupun suaminya lebih jelek, maka istri tetep wajib menghormati tidak
boleh meremehkan.
10. الفِكْـــرِيَة (AL-FIKRIYAH)
قَالُـوْا مَنْ ازْدَادَ
عِلْمًا أَسْقَطَ عَنْهُ بِقَدْرِ ذٰلِكَ مِنَ الْعِبَــادَةِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣}
Berkeyakinan bahwa : orang itu kalau
bertambah ilmu agamanya, maka gugurlah ibadah-ibadah yang wajib seukur
tambahnya ilmu.
Menurut ASWAJA :
Orang yang bertambah ilmunya, namun malah berkurang
ibadahnya, maka ia malah semakin jauh pada Allah.
لقوله صلى الله عليه
وسلــم مَنْ ازْدَادَ عِلْـــمًا وَلَمْ يَـزْدَدْ فِى الدُّنْـيَا زُهْــدًا لَمْ
يَزْدَدْ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْــدًا (فر)عن على (ض)
Artinya : “ orang yang bertambah ilmunya tapi tidak
bertambah zuhudnya di dalam dunia (benci dunia) maka orang tersebut tidak bertambah
dekat kecuali tambah jauh dari Allah”.
Orang yang tambah ilmunya justru semakin tambah
ibadah kepada Allah.
11. الـخَشَبِيَة (AL-KHOSYABIYAH)
قَالُـوْا الدّنْيَا
بَيْنَ الْعِبَادِ سَوَاءٌ لَا تُفَاضُلُ بَيْنَهُمْ فِيْمَا وَرَّثَهُمْ
أَبُــوْهُمْ أٰدَمُ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٤}
Berkeyakinan bahwa
: dunia dikalangan hamba/manusia itu semuanya sama, tidak ada yang lebih utama
dalam apa yang diwariskan dari ayah mereka yaitu Nabi Adam.
Menurut ASWAJA :
Dunia dikalangan manusia itu jelas
tidak sama, karena ada yang kaya ada yang miskin, ada yang menjadi pemimpin ada
yang dipimpin, ada yang menjadi Nabi, ada yang ma’siat ada yang ibadah dan
lain-lain, Sebab semua itu dibuat oleh Allah secara berpasang-pasangan sebagai
keseimbangan.
12. المِنِّيَــــة (AL-MINNIYAH)
قَالُـوْا
مِنَّاالْفِـعْــــــــلُ وَلَنَــا الْإِسْتِــطَاعَةُ {تفســــــــــــــــير
القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٤}
Berkeyakinan bahwa : kita (manusia )
mempunyai pekerjaan/tindakan dan mempunyai kemampuan.
Menurut ASWAJA :
Pekerjaan dan kemampuan itu milik
Allah ya'ni hanya titipan dari Allah, manusia hanyalah lalu lintas pekerjaan
Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar