Selasa, 22 Desember 2015

PERPECAHAN ISLAM BAGIAN KEENAM ( ALJABRIYAH)

AL JABRIYAH
الجَبْــــــرِيَة
 Hasil gambar untuk annajach koripan
1.         المُطَّــرِيَة  (AL-MUTTHORIYAH)
قَالُـوْا لَافِعْلَ لِلْأَدَمِيِّ بَلِ اللهُ يَـفْعَـــــــلُ الْكُــلَّ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
 Berkeyakinan bahwa : manusia tidak mempunyai tindakan, semua tindakan yang terlihat mata itu perbuatan Allah.
 Menurut ASWAJA :
 Manusia diberi kemampuan oleh Allah namun semua itu hanya titipan. Semua tindakan manusia disandari kekuasaan Allah.


2.         الأَفْعَالِيَة  (AL-AF’ALIYAH)
قَالُـوْا لَنَاأَفْــعَالٌ وَلَكِنْ لَااسْتِـطَاعَةَ لَنَافِيْـهَا وَإِنَّــــمَا نَحْنُ كَالْبَهَائِمِ نُقَادُ بِالْحَبْــلِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
Berkeyakinan bahwa : manusia memiliki pekerjaan, tapi tidak punya kemampuan, manusia  seperti hewan yang dituntun memakai tali.
Menurut ASWAJA :
 Kita mempunyai kemampuan, namun semua itu hanya titipan Allah , kita hanya sebagai alat perwujudan apa saja yang dititipkan Allah kepada kita.


3.         المَفْـــرُوْغِيَة  (AL-MAFRUGHIYAH)
كُلُّ الْأَشْيَاءِ قَدْخُلِــقَتْ وَالْآنَ لَايُخْــلَقُ شَيْــئٌ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
 Berkeyakinan bahwa : semua perkara sudah dibuat Allah dan sekarang Allah tidak membuat apa-apa(nanggur/pensiun).
Menurut ASWAJA :
  Allah tetep membuat apa saja yang dikehendaki misalnya ; perbuatan yang  kita lakukan setiap harinya.
وَاللّهُ خَلَقَكُمْ وَمَــا تَعْمَلُــوْنَ ﴿الصـــــــافات : ۹٦
Artinya : “Allah yang telah menciptakanmu dan apa yang kamu perbuat”.
Semua pekerjaan manusia itu dibuat Allah, hanyasaja manusia diberi kemampuan, jadi manusia hanyalah sebagai lalu lintas pekerjaan Allah.


4.         النَّجَّــارِيَة  (AN-NAJARIYAH)
زَعَمَتْ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُعَذِّبُ النَّاسَ عَلَى فِعْلْــهِ لَاعَلَى فِعْلِــهِمْ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
Berkeyakinan bahwa : Allah menyiksa manusia karena perbuatan Allah sendiri bukan karena perbuatan manusia.
Menurut ASWAJA :
 Allah menyiksa manusia karena kesalahan para manusia karena Allah tidak akan mendholimi pada siapapun.
أَلَا اِنَّ الظَّاِلـمِيْنَ فِى عَذَابٍ مُّقِيْــــمٍ وَّاِنَّ الظَّالِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِييْمٌ وَمَارَبُّكَ بِظَـلَّامٍ لِّلْعَبِيْــدِ      


5.         المَنَّانِيَــة  (AL-MANNANIYAH)
قَالُـوْا عَلَيْكَ بِمَا يَخْطُـــرُ بِقَلْبِــكَ فَافْعَلْ مَا تَوَسَّمْتَ مِنْهُ الْخَيْـــــرَ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
  Berkeyakinan bahwa : kamu sekalian supaya menetapkan/melakukan apa saja yang tersirat dihati yang kamu anggap bagus.
        Menurut ASWAJA :
Sesuatu yang tersirat dihati ada yang baik dan ada yang buruk.

 KHOTIR/ KATA HATI  ADA 4 :
1. KHOTIR ROHMANI adalah khotir (kata hati) yang datangnya dari Allah langsung.
Tandanya khotir tersebut tidak bisa dicegah menggunakan apapun, dan pasti berupa perkara yang baik.
2 .KHOTIR MALAKI adalah  khotir yang datangnya dari Malaikat yang menjadi delegasi/diperintah Allah.
Tandanya bila akan melakukan khotir tersebut masih ada ketergantungan dan pasti berupa perkara yang baik.
3. KHOTIR SYAITHONI adalah khotir yang datangnya dari Syaitan dan pasti berupa kejelekan.
4. KHOTIR NAFSI adalah khotir yang datangnya dari watak / keinginan yang timbul dari diri sendiri bisa berupa barang yang baik dan bisa berupa barang yang jelek.


6.          الكَسْبِــــيَة (AL-KASBIYAH)
قَالُـوْا لَايَكْتَسِبُ الْعَبْدُ ثَوَابًا وَلَاعِقَــابًا {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
  Berkeyakinan bahwa : manusia itu tidak bisa mencari pahala dan tidak bisa mencari siksa.
 Menurut ASWAJA :
 Manusia bisa mencari pahala dan juga bisa mendapat siksaan sesuai dengan amalnya.
وَاِنْ تُــؤْمِنُــوْا وَتَـــتَّــقُــوْا فَلَكُمْ اَجْــرٌ عَــظِيْــــمٌ   ﴿ال عــمـــران : ۱۷۹
Artinya +- :
 “ jika kamu beriman dan bertaqwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar”.
مَنْ يَّعْمَلْ سُـــوْءًا يُجْـــزَ بِهِ ﴿النســــــاء : ١٢٣
Artinya +- :
“ barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu”.


7.         السَّــــابِقِيَة (AS-SABIQIYAH)
قَالُـوْامَنْ شَاءَ فَالْيَــعْمَلْ وَمَنْ شَاءَ فَلَا يَعْمَلْ فَإِنَّ السَّـعِيْـــــدَ لَاتَضُــــرُّهُ ذُنُـــوْبُهُ وَالشَّقٰى لَا يَنْــفَعُ بِــرُّهُ  {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
        Berkeyakinan bahwa : orang itu bisa bertindak semaunya, karena orang yang sudah ditaqdir menjadi orang yang beruntung maka bertindak jelekpun tidak ada bahaya baginya dan orang yang ditaqdir celaka maka bertindak kebaikanpun juga tidak ada manfaatnya.
 Menurut ASWAJA :
Orang hidup di dunia ini sudah ada aturannya, Siapa orang yang patuh perintah Allah bakal mendapat pahala dan siapa orang yang melanggar aturan Allah akan mendapat siksa dan masuk neraka, bejo (keberuntungan) dan ciloko (kecelakaan) memang sudah ditakdir Allah, tapi manusia diberi usaha untuk menjadi orang yang bejo(beruntung) /ciloko.


8.         الحُـبِّــــــيَة  (AL-CHUBBIYAH)
قَالُـوْا مَنْ شَـــرِبَ كَأْسَ مَحَبَّةِ اللهِ تَعَالَى سَقَطَتْ عَنْهُ عِبَادَةُالْأَرْكَــانِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
 Berkeyakinan bahwa : orang yang minum gelas berisi cinta kepada Allah (orang yang sudah sangat cinta kepada Allah) maka gugurlah kewajiban ibadah anggota badannya.
contoh : tidak perlu sholat karena hatinya sudah cinta pada Allah.

  Menurut ASWAJA :
Orang yang sudah cinta kepada Allah tetap wajib melakukan ibadah anggota badannya, seperti : sholat,zakat,puasa haji dan lain-lain.

إِذَاتَـــرَكَ الرَّجُلُ فَـــرِيْـــضَةً وَاحِـــدَةً مُتَعَمِّدًا كُتِبَ اسْمُـــــهُ عَلَى بَابِ النَّارِ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ لَابُدَّ مِنْ دُخُــــوْلِ النَّارِ (ذكــــره السحـــيمى)
Artinya +- :
 “ Jika ada seseorang yang meninggalkan sholat fardhu satu kali dengan disengaja (tanpa udzur), maka namanya akan ditulis di atas pintu neraka “ fulan bin fulan” harus masuk neraka”.
+ itu baru satu sholat,  bayangkan bila sampai beberapa sholat yang ditinggalkan bahkan samapi bertahun-tahun. نعــوذ بالله من ذلك  .
+ selama akal masih ada tetap wajib sholat.


9.         الخَــوْفِيَة  (AL-KHOUFIYAH)
قَالُـوْا مَنْ أَحَبَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَسْـــعَهُ أَنْ يَّخَافَهُ لِأَنَّ الْحَبِيْــبَ لَايَخَــافُ حَبِيْبَهُ  {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
Berkyakinan bahwa  :siapa orang yang sudah cinta kepada Allah tidak boleh punya rasa takut kepada Allah, sebab orang yang mencintai tidak boleh takut dengan orang yang dicintai.
Menurut ASWAJA :
        Orang yang cinta kepada Allah harus disertai rasa takut kepada Allah.Siapa orang tidak punya rasa takut pasti akan berkelakuan buruk/meremehkan.
Seorang hamba harus punya rasa takut kepada Tuhannya, agar mentaati perintah-perintahNya semampunya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Contoh : istri pada suami, walaupun cinta tetap harus punya rasa takut walaupun suaminya lebih jelek,  maka istri tetep wajib menghormati tidak boleh meremehkan.


10.     الفِكْـــرِيَة  (AL-FIKRIYAH)
قَالُـوْا مَنْ ازْدَادَ عِلْمًا أَسْقَطَ عَنْهُ بِقَدْرِ ذٰلِكَ مِنَ الْعِبَــادَةِ  {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٣} 
 Berkeyakinan bahwa : orang itu kalau bertambah ilmu agamanya, maka gugurlah ibadah-ibadah yang wajib seukur tambahnya ilmu.
Menurut ASWAJA :
Orang yang bertambah ilmunya, namun malah berkurang ibadahnya, maka ia malah semakin jauh pada Allah.
لقوله صلى الله عليه وسلــم مَنْ ازْدَادَ عِلْـــمًا وَلَمْ يَـزْدَدْ فِى الدُّنْـيَا زُهْــدًا لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْــدًا (فر)عن على (ض)
Artinya : “ orang yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah zuhudnya di dalam dunia (benci dunia) maka orang tersebut tidak bertambah dekat kecuali tambah jauh dari Allah”.
Orang yang tambah ilmunya justru semakin tambah ibadah kepada Allah. 


11.     الـخَشَبِيَة  (AL-KHOSYABIYAH)
قَالُـوْا الدّنْيَا بَيْنَ الْعِبَادِ سَوَاءٌ لَا تُفَاضُلُ بَيْنَهُمْ فِيْمَا وَرَّثَهُمْ أَبُــوْهُمْ أٰدَمُ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٤} 
Berkeyakinan bahwa : dunia dikalangan hamba/manusia itu semuanya sama, tidak ada yang lebih utama dalam apa yang diwariskan dari ayah mereka yaitu Nabi Adam.
Menurut ASWAJA :
Dunia dikalangan manusia itu jelas tidak sama, karena ada yang kaya ada yang miskin, ada yang menjadi pemimpin ada yang dipimpin, ada yang menjadi Nabi, ada yang ma’siat ada yang ibadah dan lain-lain, Sebab semua itu dibuat oleh Allah secara berpasang-pasangan sebagai keseimbangan.


12.      المِنِّيَــــة  (AL-MINNIYAH)
قَالُـوْا مِنَّاالْفِـعْــــــــلُ وَلَنَــا الْإِسْتِــطَاعَةُ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٤} 
Berkeyakinan bahwa :  kita (manusia ) mempunyai pekerjaan/tindakan dan mempunyai kemampuan.
Menurut ASWAJA :

Pekerjaan dan kemampuan itu milik Allah ya'ni hanya titipan dari Allah, manusia hanyalah lalu lintas pekerjaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar