Selasa, 08 Desember 2015

PERPECAHAN ISLAM BAG. PERTAMA ( charuriyah )

CHARURIYAH
حَــرُوْرِيَـــة

Hasil gambar untuk annajach koripan


1.         الْأَزْرَقِيَــة (AL-AZROQIYAH)

قَالُـوْا : لَانَعْلَمُ أَحَدًا مُؤْمِنًا وَكَفَّـــرُوْا أَهْــلَ الْقِبْــلَةِ اِلَّا مَنْ دَانَ بِقَــوْلِهِـمْ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
Berkeyakinan bahwa :  kami tidak tahu bahwa orang-orang itu beriman atau tidak , dan mereka mengkafirkan ahli kiblat (orang islam) kecuali orang yang tunduk pada i'tikad mereka.
 walaupun mereka islam,  tapi mereka menuduh orang lain kafir, maka menurut mereka boleh dibunuh serta menganggap termasuk sebagian dari jihad. Contoh;
+semua pejabat pemerintah/aparatur negara dianggap thogut/kafir.
Menurut ASWAJA :
Siapa orang yang menuduh orang murtad/kafir pada orang mu'min/islam maka sifat kekafiran tesebut kembali pada orang yang menuduh. Berdasarkan hadits :
مَنْ قَالَ لِأَخِيــْـهِ كَافِـــرًا فَـقَـــدْ بَاءَ عَـلَيـْــهِ
Artinya : “ Orang yang mengatakan kafir pada saudaranya (yang islam) maka kekafiran tersebut kembali pada dirinya sendiri “.
Dalam kitab سُلَّمُ التَّوْفِيْق :
 mengatakan orang islam lain dengan kata-kata kafir, maka sifat kekafiran tersebut kembali pada dirinya sendiri . walaupun ada seseorang yang sholatnya jarang, dalam arti kadang solat terkadang tidak, tetap tidak boleh dikatakan orang kafir.
  
2.          الأَبَاضِيـَــة(AL-ABADLIYAH)

قَالُـــوْا : مَنْ أَخَــــــذَ بِقَوْلِنَا فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَهُوَ مُنَافِقٌ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
Berkeyakinan bahwa : Siapa orang yang mengikuti 'itiqodku, maka termasuk orang yang mu'min  dan orang yang berpaling, maka dikatakan sebagai orang munafiq.
        Orang yang munafiq adalah orang yang kata hati dan ucapannya itu tidak sama, dalam arti orang yang mengatakan iman kepada Alloh, namun hatinya mengingkarinya.


Menurut ASWAJA:
Yang benar tidak seperti itu, karena orang islam itu patuhnya pada Al-qur’an , Chadist Nabi, Ijma’ dan Qiyas. Patuh dengan mengakui kebenarannya dan meyaqini di dalam hati. Empat inilah yang menjadi pedoman bagi orang mu’min.


3.         الثَّعْــــــــــلَبِيَة (AS-TSA'LABIYAH)

قَالُــوْا : إِنَّ اللّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَــقْــــــــــضِ وَلَمْ يُقَـــــــدِّرْ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
          Berkyakinan bahwa : Allah tidak mengadakan qodlo’dan taqdir.
Menurut ASWAJA :
- Yang dimaksud  dengan taqdir  adalah  kepastian/perencanaan Allah yang telah terjadi.
- Sedangkan yang dimaksud dengan qodlo' adalah  kepastian/perencanaan Allah yang belum terjadi.
- Taqdir tidak bisa ditolak kecuali dengan do’a. Dan takdir adalah urusan Allah.
- Doa ibarat payung ketika hujan.
Wajib meyakini bahwa takdir dan qodo’ itu ada. Berdasarkan firman Alloh
إِنَّ كُلَّ شَيْئٍ خَلَقْنَــاهُ بِقَدَرٍ ﴿القمر : ٤۹﴾
Artinya : “Sesungguhya segala sesuatu kami jadikan dengan taqdir”.
Dan berdasarkan hadis :
فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الْإيْمَــانِ قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِا اللّهِ وَمَلَائِكَتِــهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَـــوْمِ الْأخِــرِ وَالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَــرِّهِ ـ رواه مســــلم
Artinya :
 maka beritahulah kami hai Rosulalloh tentang iman . Nabi Muchammad SAW menjawab : Engkau supaya percaya (membenarkan) adanya Allah SWT,malaikat-malaikatNya,kitab-kitab suciNya,rosul-rosulNya,hari qiyamat, dan qodho qodarnya (nasib baik dan buruknya).


4.         الْخَـــــــــازِمِيَـــة  (AL-KHOZIMIYAH)

قَالُـــوْا : لَا نَدْرِى مَا الْإِ يْمَانُ وَالْخَــــلْقُ كُلُّــهُمْ مَعْــــــــذُوْرُوْنَ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
Berkeyakinan bahwa : saya tidak mengerti apakah yang dimaksud dengan iman itu dan berkeyakinan bahwa semua makhluk diampuni dosanya oleh Allah.


Menurut ASWAJA :
 هُــوَ تَصْدِيْــقٌ فِى الْقَلْبِ وَإِقْـــْرَارٌ بِاالِّلســانِ وَعَمَـــــلٌ بِالْأَرْكَانِ الإِيْمَانُ
Iman adalah keyakinan/kemantaban  hati, di ucapkan dengan lesan dan di amalkan dengan perbuatan anggota badan.
فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الْإيْمَــانِ قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِا اللّهِ وَمَلَائِكَتِــهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَـــوْمِ الْأخِــرِ وَالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَــرِّهِ ـ رواه مســــلم
Artinya :
-+ maka beritahulah kami hai Rosulalloh tentang iman . Nabi Muchammad SAW menjawab : Engkau supaya percaya (membenarkan) adanya Allah SWT,malaikat-malaikatNya,kitab-kitab suciNya,rosul-rosulNya,hari qiyamat, dan qodho qodarnya (nasib baik dan buruknya).
+Iman tanpa amal/islam = fasiq
+amal/islam tanpa iman = munafik


5.         الْخَلَـــــــفِيَة (AL-KHOLAFIYAH)

زَعَمُــــوْا : أَنَّ مَنْ تَـــــرَكَ الْجِهَادَ مِنْ ذَكَــــرٍ أَوْ أُنْثَى كُـــفْـــــــرٌ{تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
        Berkeyakinan bahwa : siapa orang yang meninggalkan jihad baik itu laki-laki atau perempuan adalah dihukumi kufur.
JIHAD adalah mencurahkan kemampuan(tenaga/materi) untuk sesuatu yang dirihoi Allah, baik berupa perang atau tidak.
Contoh jihad adalah menafkahi anak dan istri supaya tenang dalam beribadah.
Menurut ASWAJA :
 Hukum jihad fardlu kifayah bagi laki-laki, bukan bagi orang perempuan karena perempuan itu diperintah untuk supaya menetap di rumah dan yang wajib diperangi adalah kafir charbi bila kita diperangi maka hukumny fardlu a'in.
        Jihad yang lebih utama adalah jihad memerangi hawa nafsu dan ini pahalanya lebih besar dari pada pahalanya jihad perang.

6.         الْكَـــوَزِيَــــــة  (AL-KAWAZIYAH)

قَالُـــوْا : لَيْسَ لِأحَدٍ أَنْ يَّمَسَّ أَحَـــدًا لِأَنَّهُ لَا يَعْـــــــــرِفُ الطَّـاهِـــــــرَ مِنَ النَّجْــــسِ وَلَا أَنْ يُّــــؤاكِلَهُ حَتَّى يَتُـــوْبَ وَيَغْــــتَسِلَ    {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
 Berkeyakinan bahwa :
 kelompok ini tidak boleh bersenggolan dengan orang lain , sebab mereka tidak bisa membedakan mana yang suci dan mana yang najis juga mana yang halal dan yang haram serta tidak boleh makan bersama dengan mereka sehingga orang tersbut bertobat dan mandi dahulu.
Menurut ASWAJA :
Tidak boleh seperti itu, walaupun bertemu orang islam lain yang sholatnya glah gleh ( kadang sholat kadang tidak )  tetap disunatkan salaman, asal sama jenisnya / lain jenis tapi masih ada hubungan mahrom.


7.         الْكَـــــــنْزِيَــة  (AL-KANZIYAH)

قَالُــوْا : لَايَسَعُ أَحَدًا أَنْ يُّعْـــطِيَ مَالَهُ أَحَدًا لِأَنَّهُ رُبَّمـَــا لَمْ يَكُنْ مُسْتَحــــــِقـًّا بَلْ يَكْنِــزُهُ فِي الْأَرْضِ حَتَّى يَظْـــهَرَ أَهْلُ       {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
         Berkeyakinan bahwa : seseorang tidak boleh memberikan harta kepada orang lain karena orang lain itu belum tentu berhak menerimanya , tapi disimpan di dalam bumi sehingga tampaklah orang yang berhak menerimanya.
Menurut ASWAJA :
Boleh-boleh saja seseorang memberikan harta kepada orang lain,bahkan dianjurkan dalam al-qur’an!
قال تعالى : لَنْ تَنَالــُوا الْبِــــــرَّ حَتَّى تُنْــفِــقُـــوْا مِمَّا تُحِبُّـــــوْنَ { ال عمـــران :٩٢ }
Artinya : “ kamu sekalian tidak akan memperoleh kebajikan,sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai”.
Dalam hadist dikatakan :
صَدَقَةُ السّـــرِّ تُــــطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ (طص) عن عبد الله بن جعــفر العسكرى فى الســـرائـر عن أبى سعيــد (صحـ)
Artinya : “ shodaqoh sirri itu bisa memadamkan murka Allah “.


8.         الشّمْـــــرَخِــيَة  (AS-SYAMROKHIYAH)

قَالُوْا : لَا بأْسَ بِمَسِّ النِّسَــاءِ الْأَجَانِبِ لِأَنَّــهُنَّ رَيَــاحِيْنُ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
  Berkeyakinan bahwa : boleh menyentuh seorang perempuan yang bukan mahrom, sebab perempuan itu sebagai bunganya laki-laki di dunia dan mereka memperbolehkan pinjam-meminjam istri.
Menurut ASWAJA :
Seorang laki-laki haram menyentuh perempuan yang bukan mahrom. Cukup melihat saja haram apalagi menyentuh, maka lebih haram bila disentuh/dipegang.


9.         الأخْـــنَسِيَـــة  (AL-AKHNASIYAH)

قَالُوْا : لَايَلْحَـــقُ الْمَيِّتَ بَعْدَ مَــوْتِهِ خَيْـــرٌوَلَاشَـــرٌّ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
 Berkeyakinan bahwa : tidak ada perkara yang menyenangkan dan menyusahkan Setelah mati.
Menurut ASWAJA :
 Tetap ada perkara yang menyenangkan dan ada yang menyusahkan, tinggal tergantung amal kita sewaktu hidup
قوله تعالى : وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّامَا كُنْتُمْ تَعْـــمَلُوْنَ {الصفـــات : ٣٩}
Artinya : “Dan kamu tidak diberi balasan melainkan terhadap apa yang kamu kerjakan”
        Didalam agama itu diwjibkan mempercayai perkra-perkara yang akan terjadi setelah mati, adakalanya siksa kubur,nikmat kubur,dikumpulkannya semua manusia di padang mahsyar, akan menerima buku catatan amal,suraga dan neraka.


10.     الْحَكَمِيَة  (AL-CHAKAMIYAH)

قَالُوْا : مَنْ حَا كَمَ إِلَى مَخْلُــــــوْقٍ فَهُوَ كَافٍرٌ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
 Berkeyakinan bahwa : siapa orang yang minta hukum kepada makhluk adalah kafir. Sebab yang punya hukum adalah Allah bukan makhluk.
Menurut ASWAJA :
قوله تعالى : فَاسْئَـــلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمَــوْنَ {النحل : ٤٣}
Artinya : “ maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui”.
+  Hukum adalah peraturan yang dibebankan kepada pebuatan manusia yang sudah mukalaf,maka setiap harinya perbutan manusia PASTI tidak lepas dari hukum agama, diantaranya haram,wajib,mubah,makruh,sunnah.

11.     الْمُعْتَـــزِلَة  (AL-MU'TAZILAH)

قَالُـوْا : اشْتَبَهَ عَلَيْـــنَا أمْرُعَلِيٍّ وَمُعَاوِيَةٍ فَنَحْنُ نَتَبَرَّأُ مِنَ الْفَرِيْــقَيْنِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
Berkeyakinan bahwa : urusan  Ali dan  Muawiyah adalah perkara yang samar , maka golongan ini tidak mau ikut campur
 Menurut ASWAJA :
Pertikaian  Syaidina Ali dan Muawiyah termasuk pertikaian ijtihad, dalam arti keduanya tetap benar dan mendapat pahala dari Allah sebab sam-sama dalam menegakkan hukum Allah dan bukan karena dunia.
+ Semua sohabat adil dan sama sekali tidak boleh menyalahkan para sahabat, karena masing-masing mempertahankan  kebenaran agama.
+ Sebagian anak buah sayyidina Ali mengatakan sayyidina Ali adalah kafir ,sebab beliau tidak mau meneruskan perang sama syaidina muawiyah, kaumnya sayyidina Ali yang mengajukan perang dengan kaum mu’awiyah  ini dinamakan golongan /KAUM KHOWARIJ.
+  Kaum KHOWARIJ  adalah anjingnya neraka
+  Semua sahabat adil dan juga sebenarnya sahabat juga punya salah, tapi sebab masih melihat/ menangi rosul maka diampuni Allah.
+ kitab madkhol = sayyidina Muawiyah bukan kholifah, tapi orang yang adil ( tidak melakukan dosa kecil dan besar)
+ Masa kholifah adalah selam 30 tahun
+ Masa  syaidina muawiyah termasuk awalnya kerajaan di dunia.
+ Masa kholifah = masa dimana rajanya menjalankan sunah rosul dan anggotanya juga menjalankan sunah rosul.

12.  الْمَيْمُوْنِيَة  (AL-MAIMUNIYAH)

قَالُـوْا : لَاإِمَامَ إِلَّابِرِضَامَحَبَّتِنَا {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦١}
      Berkeyakinan bahwa :  tidak syah  jadi pemimpin/imam bila tidak disukai masyarakat.
Menurut ASWAJA :
Bila dalam imam sholat bila tidak disukai oleh ma'mum maka
1.  Sholatnya imam tetap SAH, hanya saja tidak diterima Allah/pahalanya kosong.

2.  Ma’mum yang tidak suka dengan imamnya, itu sholatnya makruh , tidak mendapat pahala. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar