Kh.Abdul mu'thi
Pondok pesantren Annajach
Koripan, Tegalrejo
Magelang
Rabu.10November 2015
- Http://
- Http://
2.Download Audio pengajiannya ANNAJACH.mp3
Klik link dbawah. ;;
( 11.36 MB )
-via mediafire
http://www.mediafire.com/
3. Ringkasan materi
Rabu. 10 November 2015
1.
الظَّاهِـــرِيَة (ADZ-DHOHIRIYAH)
الَّذِيْنَ نَفَــوْا
الْقِيَــاسَ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز : ٤، ص ١٦٢}
Berkeyakinan bahwa : dalam agama
islam tidak ada QIYAS (menyamakan sesuatu pada sesuatu yang lain karena ada
titik persamaan diantara kedua perkara tersebut)
Menurut ASWAJA :
Dalam agama islam qiyas itu tetap
ada, sebab pedomannya orang islam itu ada 4 : Al-qur’an, Chadist, Ijma’ dan
qiyas. Berdasarkan :
يَاۤ اَيُّهَاالَّذِيْنَ
اٰمَنُــوْا أَطِيْعُــوْا اللهَ وَأَطِيْـعُــوْا الرَّسُــــوْلَ وَاُولِى
الْاَمْـــرِ مِنْكُــمْ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَــرُدُّوْهُ اِلَى
اللهِ وَالرَّسُـــــوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُــؤْمِنُــوْنَ بِاللهِ وَالْيَــوْمِ
الْاٰخِـــرِ ﴿ النســـــاء : ٥۹﴾
Artinya +- :
“ wahai orang-orang yang beriman !
taatilah Allah dan taatilah Rosul (Muchammad) dan Ulil amri (pemegang
kekuasaan) diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah(Al-qur’an) dan Rosul (sunnahnya) jika kamu
beriman kepada Allah dan hari akhir”.
قوله ﴿وَأُولِى
الْأَمْـــرِ﴾ إشــارة للإجمأع ، وقوله ﴿فَإِنْ تَنَازَعْتُـــمْ﴾ إشــارة للقياس
، قوله ﴿وَاُولِى الْأَمْـــرِ﴾ يدخل فيــه الخــلــفاء الراشــدين ، والأئمة
المجتهــدون ، والقضاة والحكام {تفسيــــر الصاوي جــز ١ ص ٢۹۹}
Firman Allah : ﴿وَأُولِى
الْأَمْـــرِ﴾ itu mengisyarohkan pada ijma’ (
kesepakatan Ulama’ mujtahid dalam urusan agama)
Firman Allah : ﴿فَإِنْ
تَنَازَعْتُـــمْ﴾ itu mengisyarohkan pada Qiyas.
Ijma’ adalah ;
الإِجْمَاعُ اتِّفَــاقُ
الْمُجْتَهِدِيْنَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليــه وسلــم عَلَى أَمْـــرٍ
دِيْنِيٍّ
Kesepakatan
para Mujtahid ( ULAMA 4 ), Dalam
mengambil hukum Langsung dari
Al-qur’an dengan
ilmu-ilmu
tertentu dari umatnya nabi muhammad SAW. (
Imam Syafi'i, Imam maliki ,Imam Chanafi dan Imam Chambali )
QIYAS
adalah
رَدُّ الْفَرْعِ اِلَى الْاَصْلِ بِعِلَّةٍ يَجْمَعُهَا فِى
الْحُكْمِ
Menyamakan
sesuatu pada sesuatu yang lain karena ada titik persamaan diantara kedua
perkara tersebut,contoh qiyas yaitu ;
1.
Berzakat,
kalau zaman dahulu memakai gandum & kurma, zaman sekarang memakai beras . Sama
sama didalam bahan makanan pokok.
قال
رســول الله صلى الله عليه وســلم زَكَاةُالْفِطْــرِ فَــرْضٌ عَلَى كُلِّ
مُسْــلِمٍ حُــرٍّ وَعَبْــدٍ ذَكَــرٍ وَاُنْثَى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ صَاعٌ
مِنْ تَمْــرٍ اَوْ صَاعٌ
مِنْ
شَعِــيْــــرٍ. رواه الدراقطنى عن ابن عمـــر
Artinya Rosululloh SAW bersabda yang artinya kurang
lebih:
Zakat fitrah itu difardhukan atas semua orang islam, baik
yang merdeka atau sahaya, laki-laki atau perempuan dari golongan islam,
sebanyak satu sho’ atau 2 kg 4 ons dari kurma kering atau satu sho’ dari
gandum. ( riwayat Addaroquthni dari ibnu Umar)
Dalam
hadis tersebut disebutkan bahwa yang dikeluarkan zakatnya adalah kurma atau
gandum bukan beras, sebab di kala itu kedua tersebut menjadi bahan makanan
pokok. Jadi zakat beras disamakan dengan zakat gandum sama didalam olehnya
menjadi bahan makanan pokok.
2. Segala
makanan/minuman yang
memabukkan haram, sebab
disamakan dengan khomer. Seperti narkoba, ganja,pil koplo,dan sebagainya.
Padahal di dalam Al-qur’an yang disebutkan hanya khomer.
Maka
jika ada orang yang tidak memakai qiyas, tapi zakatnya dengan beras, berarti
dia menyimpang dari Al-qur’an. Karena di dalam Al-qur’an tidak ada yang menerangkan
zakat memakai beras.
Kesimpulan :
pedoman/dasar-dasar agama islam itu ada 4, yaitu
Al-qur’an, Chadist, Ijma’ dan Qiyas. Cukup di
dalam kitab المبادئ
الفقهــية juz 3 sudah disebutkan bahwa dasar-dasar agama itu adalah 4 tersebut.
2.
البِــدَعِيَــة (AL-BIDA’IYAH)
أَوَّاُ مَنْ ابْتَدَعَ
هــذِهِ الْأَحْــدَاثَ فِى هــذِهِ الأُمَّةِ {تفســــــــــــــــير القرطبى، جز
: ٤، ص ١٦٢}
Berkeyakinan bahwa
: di dalam
agama islam boleh melakukan bid'ah, mereka orang-orang pertama kali yang
mengadakan bid’ah.
Menurut ASWAJA :
- Imam syafi'i membagi bid'ah dalam
2 bentuk yakni
umum dan khusus.
1. BID'AH UMUM
مَالَمْ
يَكُنْ فِيْ عَهْـــدِ رَسُــــوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلــم وَلَا فِيْ
عَهْـــدِ الصَّحَــابَةِ عِبَادَةً اَوْ عَادَةً
Artinya :
tindakan atau
amalan yang tidak ada di zaman Rosulullah SAW dan tidak ada di zaman Shohabat,
baik tindakan ibadah atau adat.
Bid’ah umum ini
menurut الشيخ الإمام
أبــو محمد بن عبــد الســلام dibagi menjadi 5 :
1.
Bid’ah
wajibah.
Seperti : menulis Al-qur’an, menulis ilmu syari’at islam, jika
dikhawatirkan tersia-sia, mengarang kitab-kitab agama islam yang dibutuhkan
oleh masyarakat, hanya saja wajibnya wajib kifayah bukan wajib ‘ain, belajar
ilmu nahwu shorof dan sebagainya.
2.
Bid’ah
muharromah.
Seperti :cukai/pajak.
3.
Bid’ah
makruhah.
Seperti : menghiasi masjid, mengkhususkan qiyamullail (sholat sunnah malam)
di malam jum’at, makan dengan tangan kanan memakai sendok tangan kiri memakai
garpu.
1.
Bid’ah
mandubah/sunnah/mustachabah.
Seperti : melakukan sholat tarawih berjamaah, membangun pondok pesantren,
madrasah dan semua tindakan yang baik yang tidak dikenal atau diketahui di
zaman yang pertama yaitu zamannya Rosulullah SAW dan sahabat.
2.
Bid’ah
mubahah.
Seperti : jabat tangan setelah sholat fardhu ashar dan subuh. Sebab setelah
sholat itu diperintahkan supaya berdzikir kepada Allah.
لقوله
تعالى : قَاِذَافَـــرَغْتَ فَانْصَبْ
Artinya
: “ jika kamu sudah selesai sholat, maka berdo’alah”.
2.BID'AH
KHUSUS
الزِّيَادَةُ
فِى الدِّيْنِ اَوِ النُّقْصَانِ مِنْهُ الْحَادِثَانِ بَعْدَ الصَّحــَـابَةِ
بِغَيْــرِ اِذْنٍ مِنَ الشَّــارِعِ لَا قَــوْلًا وَلَا فِعْلًا وَلَا صَـــرِيْحًا
وَلَا اِشَـــارَةً
Artinya :
Bid’ah khusus ialah mengadakan
penambahan atau pengurangan dalam agama setelah zamannya Shohabat tanpa ijin
dari syar’i yaitu Allah atau Rosulullah SAW (qur’an/hadist) ijin secara
perintahan tidak ada dan ijin secara contoh tindakan Nabi tidak ada.
Yang dimaksud ijin dari syar’i itu tidak cocok dengan dalil agama,
contohnya sholat dengan menghadapkan gambarnya dari seorang guru di mukanya,
yang berlaku dikalangan sebagian jamaah orang islam sendiri. Musabaqoh
tilawatil qur’an . adakah Musabaqoh di zaman Nabi ? kalau mengadakan
pengurangan /penambahan setelah zamannya Shohabat itu ada ijin syar’i yakni
dalil dari agama walau secara isyaroh itu tidak termasuk bid’ah.
قال رســول الله صلى الله عليــه وســلم مَنْ
اَحْـــدَثَ فِى اَمْـــرِنَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ . رواه البخارى
ومسلم
Artinya :
Siapa orang yang mengadakan
pembaharuan dalam agamaku yang tidak didasarkan agama islam, maka itu ditolak.
Bid’ah itu adakalanya yang berhubungan dengan i’tiqod, dinamakan bid’ah
i’tiqodiyah, adakalanya yang berhubungan
dengan ibadah dinamakan bid’ah ibadiyah, dan adakalanya yang berhubungan
dengan ‘adah/kebiasaan dinamakan bid’ah ‘adiyah.
Adapun bid’ah arti
umum itu bisa menjurus kapada ibadah atau ‘adah, kalau bid’ah arti khusus tidak
bisa menjurus kepada ‘adah bahkan hanya pada sebagian i’tiqod dan sebagian
ibadah.
@ mana mana di Alquran melarang adanya perpecahan berarti menunjukkan HARAMNYA dan bila melanggar aqan diancam dengan siksaan yang pedih diakhirat kelak,.
ISLAM PERTAMA MUNCUL DALAM KEADAAN ASING DAN AQAN KEMBALI ASING PADA AKHIR ZAMAN,.
@ Walaupun keterangan dalam pengajian tidak cocok secara nafsu, maka tetap terimalah bila memang itu ilmu haq.
@ bab tanya jawab @
1. Ada orang ''wanita'' yang mau haji tapi tanpa mahrom ??Bolehkah??
Jawab ;
kalau bisa carilah teman yang masih mahromnya., bila tidak ada mahrom maka digolongkan orang yang tidak mampu. Dan tidak dosa bila tidak haji,, umpama bila dipaksakan berangkat maka hajinya syah tapi tidak diterima Hajinya oleh Allah,.
2. Didalam syaratny menjadi mursyid ada yang mengharuskan hafal 100.000 hadits ??ilmunya nyegoro?? Bagimna maksudny ?
Jawab ;
- ulama ulama thoriqoh dahulu tidak mau berguru kepada orang yang hafal dan mengerti maksdunya Al quran, hafal 100.000 hadits , dan
ilmunya bahr ( sangatlah luas ilmunya ).,
- kalau yang sudah terlanjur baiat kepda mursyid yg tidak memenuhi 3 syarat tersebut , maka bagaikan orang yang sholat tanpa wudlu.,
3. Ktka sholat ,trus angop dan ditutupi tangan., bagaimana hukumnya??
Jawab ;
MAKRUH .
4. Orang yang taat beribadah tapi SELINGKUH ., BAGAIMANA ??
jawab ;
SELINGKUHNYA hukumnya haram, tapi dalam masalah ibadah tetap doakanlah agar tetap istiqomah dan tambah khusyu'nya.,
5. Pohon sengon dikuburan sudah dijual dan uangnya digunakan utk MASJID boleh atau tidak !?
Jawab ;
- MENANAM POHON BESAR dikuburan hukumnya Haram, tapi bila tumbuh sendiri tanpa dditanam tidak apa apa,. Sebab nantinya bisa merusakkan jasadnya mayit.
'' MANA PENGAMBILANNYA HARAM MAKA HARAM PULA DIBERIKAN UNTUK SIAPA SAJA ''
6. Bagaimana hukumnya khataman quran yg dipasang dipanggung ??
Jawab ;
BILA NIATNYA UNTUK PAMERAN HARAM , BILA tidak maka tdk apa apa.,
صَلاَةُ اللَّهْ سَلاَمُ اللَّهْ # عَلىَ طَهَ رَسُوْلِ اللَّه
صَلاَةُ اللَّهْ سَلاَمُ اللَّهْ عَلىَ يَسٓ حَبِيْبِ اللَّهْْ
1. anakq rungokno yo ngger iseh cilek tak kudang'' dadio wong kang utomo ibadah ing dzat kang mulyo
2. dawuhe ramamu yo ngger awatako sinatrio dadio wong kang mulyo lan tresno sak podho podho
3. dawuhe ramamu yo ngger awatako sinatrio manuto karo wong tuo lan tresno sak podho podho
4. welinge ibumu yo ngger wong urep ing alam donyo urepe ora sepiro bakal sebo ing dzat kang mulyo
5. duh gusti mugi ngapuro sedoyo dosane kitho khususe ahli ngaji sedoyo mugo'' mlebu suargo
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ العَا لَمِيْن
4. Facebook
https://m.facebook.com/
Muga" manfaat
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ العَا لَمِيْن